Pantai Karang Ngimbur Kampungnya Wisatawan

Senin, 25 Januari 2010

PANTAI Karang Ngimbur di Kabupaten Lampung Barat dikenal sebagai kampung wisatawan di daerah itu, namun kondisi objek wisata tersebut masih kurang terkelola.

"Pantai Karang Ngimbur merupakan kampung wisatawan, karena di sini banyak turis yang tinggal sementara atau menginap," kata salah satu pemilik losmen di pantai itu, Juliansyah, di Karang Ngimbur, Lampung Barat, Senin.


Lokasi Pantai Karang Ngimbur berada di Kecamatan Pesisir Selatan atau berdekatan dengan pantai Tanjung Setia.  Selain gelombang lautnya yang tinggi sehingga cocok untuk berselancar, pemandangan "sunset" juga bisa dinikmati dari pantai tersebut.

enurut Juliansyah, kini banyak berdiri losmen sederhana dan mewah sehubungan mulainya banyak wisatawan, termasuk wisatawan asing, mengunjungi tempat itu. "Paling banyak wisatawan yang datang berasal dari Inggris, Australia dan Belanda. Mereka biasa berselancar di pantai Karang Ngimbur, yang memang di sini gulungan ombaknya cocok untuk 'surfing'," katanya.

Tarif losmen per malam berkisar Rp125 ribu- Rp150 ribu (tipe A) dan Rp50 ribu- Rp70 ribu (tipe B). Sedikitnya terdapat 20 lebih pengusaha losmen di Karang Ngimbur, yang rata-rata jenis bangunannya berupa pondok kayu. Pengujung tempat wisata itu biasanya membludak pada musim liburan.

"Kami sebagai pengelola losmen sederhana, juga membantu melengkapi semua kebutuhan para turis, baik dari penyewaan motor, papan selancar serta kebutuhan makan turis," katanya.

Keberadaan Pantai Karang Ngimbur sebagai tempat wisata sebenarnya berpotensi menunjang pendapatan asli daerah (PAD) Lampung Barat, namun objek wisata itu masih tidak dikelola optimal.  "Selain itu, di tempat wisata itu juga tidak terdapat pusat oleh-oleh atau cinderamata, padahal produk kerajinan masyarakat bisa dipasarkan melalui tempat wisata ini," katanya.

Sementara itu, para nelayan di Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Lampung Barat, tetap memelihara tradisi "Ngumbay Lawok", yaitu ritual penyembelihan kerbau, kemudian melarungkan kepala hewan itu ke laut.

Beberapa warga di Kecamatan Pesisir Tengah, Lampung Barat, mengatakan bahwa penyelenggaraan "Ngumbay Lawok"  direncanakan dilaksanakan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kuala Stabas, yang dikemas sebagai paket wisata untuk menarik para wisatawan dalam dan luar negeri mengunjungi tempat itu.

Sebagian besar warga Kecamatan Pesisir Tengah berprofesi sebagai nelayan, sehingga mereka tetap berupaya untuk mempertahan adat-istiadat tersebut. Kegaiatan Ngumbay Lawok diperkirakan berlangsung pada Desember 2009 ini. Para nelayan akan melakukan sejumlah perlombaan, seperti lomba perahu hias dan arak-arakan di laut, serta atraksi budaya tradisional. Sebanyak 35 perahu nelayan akan dilibatkan dalam acara itu.

Menurut warga Pesisir Tengah, M Yusuf, acara "Ngumbay Lawok" diselenggarakan setiap tahunnya oleh masyarakat pesisir dan Dinas Pariwisata Lampung Barat. (ant)
Sumber : Tribun Lampung

Artikel yang Berhubungan



0 komentar:

  © Budaya Lampung Atrium by Artikel 2008 info terkini info terkini

Back to TOP