4 Pekon di Lambar Jadi Embrio Desa Wisata
Rabu, 03 Maret 2010
Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dishubparbudpora) Lampung Barat mempersiapkan pembangunan empat pekon (desa) sebagai embrio desa wisata.
Persiapan tersebut dilatarbelakangi objek dan daya tarik wisata Lambar yang telah berkembang. Ini memberikan keyakinan Pemkab bahwa Lambar memiliki kekayaan dan keragaman aset pariwisata, budaya, dan bahari.
Kepala Bidang Pariwisata Arief Nugroho didampingi Kepala Seksi (Kasi) Tenaga Kerja Bidang Pariwisata Samba, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24-2), menjelaskan keempat pekon yang telah direncanakan menjadi embrio desa wisata itu, adalah pekon yang memiliki karakteristik khusus untuk menarik wisatawan baik lokal atau mancanegara. Masing-masing Pekon Hujung, Kecamatan Belalau; Pekon Lombok, Kecamatan Sukau; Pekon Tanjungsetia, Kecamatan Pesisir Selatan; serta Pekon Muaratembulih, Kecamatan Ngambur.
Karakteristik yang menonjol dari pekon-pekon tersebut, di antaranya objek wisata bahari dimiliki Pekon Tanjungsetia. Wisata tersebut saat ini sudah dikenal hingga mancanegara, terutama sebagai lokasi yang cukup baik bagi wisatawan yang memiliki hobi berselancar.
Selain itu, pantai Tanjungsetia dilengkapi dengan keindahan serta kealamian pantainya.
Pekon Muaratembulih dengan kawasan konservasi laut daerah (KKLD) yang dimiliki, juga sangat menonjol di kabupaten tersebut. Di Pekon Muaratembulih saat ini wisatawan dapat melihat langsung pengembangbiakan penyu laut. Selain itu, lokasi Muaratembulih juga sangat cocok untuk berbagai macam kegiatan wisata alam, seperti menyusuri pantai, menikmati pemandangan pantai, fotografi, kamping, stay overnight. Selain cocok untuk lokasi outbound, cycling, dan menikmati suasana saat matahari tenggelam (sunset).
Pekon Hujung memiliki suasana perdesaan yang sejuk dan menyatu dengan alam. Selain itu, juga menawarkan kawasan wisata petualangan dan mendaki gunung. Di pekon setempat juga terdapat rumah-rumah adat yang berciri khas Lambar dengan konsep homestay.
Selain sebagai pintu gerbang menuju kawasan Gunung Pesagi, Pekon Hujung juga dipercaya sebagai asal mula Kerajaan Sekalabrak yang menurunkan penduduk asli Lambar.
Sedangkan Pekon Lumbok memiliki potensi alam Danau Ranau, Gunung Seminung, dan Bukit Barisan Selatan. Selain itu, masih banyak potensi lainnya, seperti potensi flora, fauna, dan budaya masyarakat Pesisir yang bersifat permisif, ramah, dan lebih halus dalam tatakrama. Hal tersebut menjadi potensi untuk menarik minat pengunjung.
Selain karakteristik dan potensi yang memang telah dimiliki Pekon Lumbok, sejak dahulu di pekon ini juga banyak terdapat keramba-keramba yang dikelola masyarakat. Potensi ini diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong.n CK-7/D-1
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 27 Februari 2010
Persiapan tersebut dilatarbelakangi objek dan daya tarik wisata Lambar yang telah berkembang. Ini memberikan keyakinan Pemkab bahwa Lambar memiliki kekayaan dan keragaman aset pariwisata, budaya, dan bahari.
Kepala Bidang Pariwisata Arief Nugroho didampingi Kepala Seksi (Kasi) Tenaga Kerja Bidang Pariwisata Samba, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24-2), menjelaskan keempat pekon yang telah direncanakan menjadi embrio desa wisata itu, adalah pekon yang memiliki karakteristik khusus untuk menarik wisatawan baik lokal atau mancanegara. Masing-masing Pekon Hujung, Kecamatan Belalau; Pekon Lombok, Kecamatan Sukau; Pekon Tanjungsetia, Kecamatan Pesisir Selatan; serta Pekon Muaratembulih, Kecamatan Ngambur.
Karakteristik yang menonjol dari pekon-pekon tersebut, di antaranya objek wisata bahari dimiliki Pekon Tanjungsetia. Wisata tersebut saat ini sudah dikenal hingga mancanegara, terutama sebagai lokasi yang cukup baik bagi wisatawan yang memiliki hobi berselancar.
Selain itu, pantai Tanjungsetia dilengkapi dengan keindahan serta kealamian pantainya.
Pekon Muaratembulih dengan kawasan konservasi laut daerah (KKLD) yang dimiliki, juga sangat menonjol di kabupaten tersebut. Di Pekon Muaratembulih saat ini wisatawan dapat melihat langsung pengembangbiakan penyu laut. Selain itu, lokasi Muaratembulih juga sangat cocok untuk berbagai macam kegiatan wisata alam, seperti menyusuri pantai, menikmati pemandangan pantai, fotografi, kamping, stay overnight. Selain cocok untuk lokasi outbound, cycling, dan menikmati suasana saat matahari tenggelam (sunset).
Pekon Hujung memiliki suasana perdesaan yang sejuk dan menyatu dengan alam. Selain itu, juga menawarkan kawasan wisata petualangan dan mendaki gunung. Di pekon setempat juga terdapat rumah-rumah adat yang berciri khas Lambar dengan konsep homestay.
Selain sebagai pintu gerbang menuju kawasan Gunung Pesagi, Pekon Hujung juga dipercaya sebagai asal mula Kerajaan Sekalabrak yang menurunkan penduduk asli Lambar.
Sedangkan Pekon Lumbok memiliki potensi alam Danau Ranau, Gunung Seminung, dan Bukit Barisan Selatan. Selain itu, masih banyak potensi lainnya, seperti potensi flora, fauna, dan budaya masyarakat Pesisir yang bersifat permisif, ramah, dan lebih halus dalam tatakrama. Hal tersebut menjadi potensi untuk menarik minat pengunjung.
Selain karakteristik dan potensi yang memang telah dimiliki Pekon Lumbok, sejak dahulu di pekon ini juga banyak terdapat keramba-keramba yang dikelola masyarakat. Potensi ini diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong.n CK-7/D-1
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 27 Februari 2010
1 komentar:
Hallo, salam kenal. Saya mampir ke blog ini setelah mengklik link button dari blog Berita Nusantara. Karena topik blog ini cukup relevan dengan tema blog saya, maka saya ingin bertukar link dengan anda. Link akan saya pasang di halaman Link Exchange blog Ekowisata Ujungkulon. Terimakasih dan saya tunggu jawabannya.
Posting Komentar