FESTIVAL BUDAYA: Cikal Gelar Kiluan Fishing Week

Minggu, 19 Juli 2009

Yayasan Ekowisata Cinta Kepada Alam (Cikal) menggelar acara tahunan Kiluan Fishing Week 09. Acara ini sudah memasuki tahun keempat dan akan berlangsung mulai 18--20 Juli.
Selain lomba memancing, Kiluan Fishing Week juga akan menggelar dolphin tour, pesta rakyat, live music, dan hunting foto alam. Hingga hari terakhir, jumlah peserta untuk lomba memancing tradisional terdaftar sebanyak 22 orang.

Dua tahun terakhir, Kiluan Fishing Week menerima tamu mancanegara. Tahun ini, panitia menerima tamu dari Prancis dan Amerika Serikat. Bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, kegiatan yang akan dimasukan dalam rangkaian Festival Krakatau, kini menjadi salah satu program Visit Lampung Years 2009.
Sekretaris panitia Kiluan Fishing Week, Fadliyansyah, mengatakan lomba memancing akan memperebutkan total hadiah senilai Rp4 juta. Jenis ikan yang dilombakan, antara lain marlin atau layaran, tuna, simba, tenggiri, barakuda, lemadang, dan kakap. Kriteria penilaian untuk ikan marlin dan tuna, berat minimal 15 kilogram. Untuk ikan simba, tenggiri, barakuda, dan lemadang, berat minimal 10 kilogram. Sedangkan untuk kakap, berat minimal 5 kilogram.
Dia juga menjelaskan Yayasan Ekowisata Cikal mengharapkan dengan digelarnya kegiatan semacam ini, dapat mengenalkan potensi Kabupaten Tanggamus dan Provinsi Lampung sebagai daerah tujuan wisata.
Potensi dari Teluk Kiluan, kata dia, sampai kini dapat menjaga kelestarian ekosistem lumba-lumba. Terlebih, di tengah maraknya perburuan liar, kelestarian Kiluan patut menjadi perhatian semua pihak.
"Sudah seharusnya pemerintah dan warga Kiluan menjaga keutuhan terumbu karang, alam, dan ekosistem lumba-lumba. Terlebih, ekosistem lumba-lumba, konon merupakan yang terbesar di Asia Tenggara," kata dia, di Redaksi Lampung Post, Jumat (17-7).
Menurut Fadliyansah, misi yang dibawa dalam penyelanggaraan acara ini adalah pentingnya menjaga kelestarian alam dan terumbu karang. Diharapkan agar tidak ada lagi perburuan liar lumba-lumba.

Artikel yang Berhubungan



0 komentar:

  © Budaya Lampung Atrium by Artikel 2008 info terkini info terkini

Back to TOP