Cagar Budaya: Tangan Jahil Coret-Coret Rumah Adat

Minggu, 22 Februari 2009

BANDAR LAMPUNG (Lampost) : Masyarakat menyayangkan tangan-tangan jahil yang mencoret rumah adat tua Lampung serta benda-benda khas lain di halaman Museum Ruwa Jurai, Bandar Lampung.

Hal tersebut seperti yang dikemukakan Karyati, warga Rajabasa, saat bertandang ke Museum, Sabtu (12-1). Dia mengatakan sangat menyayangkan adanya tangan-tangan nakal yang mencoret-coret benda yang ada di museum, padahal seharusnya benda-benda tersebut dijaga.

"Saya kaget ketika melihat ke rumah Kenali yang terletak di halaman depan museum. Ternyata di tembok kayunya banyak terdapat coretan," kata Karyati.

Bahkan, kata-kata yang ditulis dalam tembok di dekat pintu tersebut sangat tidak sopan. "Kalimatnya sangat kotor, ditambah dengan gambar yang tidak senonoh," ujarnya.

Selain itu, tentunya juga terdapat coretan lain yang sangat mengurangi keindahan rumah adat Lampung yang usianya sudah ratusan tahun itu.

Karyati mengatakan tulisan-tulisan yang dibuat tersebut berbahan spidol serta tip ex. "Selain saya temui di tembok rumah tua itu, tulisan serta coretan juga saya temui di berbagai alat yang berada di kolong rumah itu. Seperti di perahu jukung kayu, penumbuk kopi, hingga alat penumbuk beras. Banyak coretan-coretan tidak pentingnya," ujarnya.

Hal senada dikemukakan Elen, wisatawan asal Yogya yang mampir ke Museum Ruwa Jurai. Dia sangat menyayangkan adanya coretan-coretan tersebut. "Sayang sekali barang yang sangat bagus dan tua itu tidak terjaga dengan baik."

Sebaiknya, menurut dia, pengelola mulai membersihkan coretan-coretan tersebut. "Ya dibersihkan lah dari coretan-coretan sepeti itu. Sebab, rumah tua itu termasuk barang yang dilindungi dan cagar budaya. Apalagi letaknya berada di halaman museum, sehingga sebaiknya mulai dibersihkan," ujar dia.

Terlebih lagi, kata Elen, museum banyak dikunjungi anak-anak pelajar baik tingkat TK maupun SD. "Jadinya ini sangat buruk sekali untuk pembelajaran mereka. Apalagi kalimat yang dituliskan sangat kasar dan itu sudah bentuknya vandalisme."

Sumber: Lampung Post, Senin, 14 Januari 2008

Artikel yang Berhubungan



0 komentar:

  © Budaya Lampung Atrium by Artikel 2008 info terkini info terkini

Back to TOP